Sunday, September 19, 2010

Literature: To Each His Own

Walaupun judul post ini memakai bahasa Inggris, tapi kali ini isi post-nya kutulis pakai bahasa Indonesia. Sekali-kali deh, nulis pakai bahasa nasional. Itung-itung nglatih kemampuan berbahasa Indonesia EYD (ejaan yang diselewengkan). :p

Ini post tentang fiksimini yang ada di Twitter itu. Tentang cerita fiksi yang pendek-pendek gitu deh - kalo mo tau info lengkap, buka aja @fiksimini di twitter. Temen-temen Twitter-ku tuh pada ikutan fiksimini itu dan malah ada yang saingan skor retweet oleh admin fiksimini (yeah, you! you know who you are, guys!). Entah kenapa aku sama sekali ga berminat bikin fiksi yang pendek-pendek gitu, apalagi kalo isinya galau. Mungkin kalo yang wagu-wagu aku masih bisa kali ya? Ga tau deh.

Nah, gara-gara fiksimini ini, aku jadi teringat waktu semester 2 di kelas "Introduction to Literature". Itu pengenalan terhadap kesastraan gitu deh. Dosenku waktu itu cerita tentang kedua anaknya, kembar cowok cewek yang punya kebiasaan bedaaaaa banget. Tak luput juga dalam hal sastra.

Jadi, ceritanya mereka disuruh bikin tugas mengarang dengan tema yang kalo ga salah tentang "bangun di malam hari untuk pipis". Anak cewek ibu dosen itu menulis berhalaman panjangnya tentang apa yang akan dia lakukan kalo bangun di malam hari. Mulai dari kalo ketemu hantulah, dan gini gitu (imajinasi kuat anak SD).

Sementara kembarannya yang cowok hanya menulis, yang kalo ga salah (inti) bunyinya, "Saya akan bangun. Lalu pipis di dalam botol. Lalu saya akan menutup botol dan kembali tidur lagi." - kata-kata disesuaikan dengan ingatan penulis.

Kontan aja sekelas langsung ketawa habis denger cerita dari dosen saya itu. Lalu dosen saya pun menerangkan bahwa tiap orang punya cara sendiri-sendiri dalam mengekspresikan jiwa seni mereka.

Coba aja tu kalo itu orang lain yang ga ngerti sastra dan terpaku pada ajaran "general", pasti nganggep kalo bikin cerita itu harus panjang lebar dan indah. Cape dehhhh....

Dan, akhir kata, sebagai bonus, kukasih fiksimini dariku nih. Selamat menikmati. *huweeek*

DARAH bercucuran deras di mukanya. Jerawatnya baru saja pecah.

XP

3 comments:

  1. BRAVO!!! ~berdiri tepok tangan "prok prok prok"~ untk fiksi mini mu..hehe...

    kalo ak lbh suka fiksimenu sama fiksilucu biar pun ag' wagu..hehehe..


    hummm..jd ingat dah lama ga nulis di blog..

    ReplyDelete
  2. Kasih nama baru ah: fiksiwagu
    haha.

    Iya, kamu da lama ga nulis. Kutunggu tulisanmu. :D

    ReplyDelete
  3. Fiksiwagu... i like that word..
    aku cuma bisa mbayangin jerawatnya segene apa sampai bercucuran darah. Hahaha...

    emang lah, sastra itu beda-beda tergantung gimana kita nyikapinnya....
    Yang penting mah jujur, sama kerasa indah di hati sendiri udah cukup buat mendefinisikan sastra.... :D

    ReplyDelete